Saya akan memperkenalkan salah satu objek wisata yang ada di
Kota Palembang, yaitu Pulau Kemaro. Pulau ini sering dikunjungi oleh para
wisatawan yang sedang berlibur di Kota Palembang. Selain tempat wisata, pulau
Kemaro juga dijadikan sebagai tempat ibadah umat Budha. Disana kita dapat
melihat pagoda 9 tingkat yang konon katanya tertinggi di Indonesia.
Pulau Kemaro terletak di sebuah delta yang berada di
tengah-tengah sungai Musi, sekitar 5 KM arah hulu dari pusat kota Palembang.
Jika ingin kesana, kita bisa menyewa perahu ketek yang biasa bersandar di
dermaga Benteng Kuto Besak (BKB). Ongkosnya bisa kita negosiasikan semurah
mungkin. Biasanya sih para supir perahu ketek menawarkan harga 250 ribu rupiah
untuk tujuan BKB - pulau Kemaro – BKB, namun saya mendapatkan harga 90 ribu
rupiah setelah tawar menawar. Perjalanan menuju pulau Kemaro memakan waktu
sekitar 30 menit.
Disana saya sempat menemui seorang petugas penjaga Pulau,
namanya Pak Burhan. Beliau sedikit bercerita tentang Pulau kemaro. Kata kemaro
sendiri berasal dari kata kemarau. Menurut masyarakat disana, Pulau Kemaro tidak
pernah sekalipun tergenang air, terutama disekitar makam yang diyakini sebagai
makam Putri Sriwijaya Dayang Putri dan pengawal Tan Bun Ann.
Di Pulau Kemaro juga terdapat “Pohon Cinta” yang dipercaya
masyarakat sana apabaila ada sepasang muda-mudi menuliskan namanya di pohon
tersebut, maka hubungan mereka akan berlanjut ke pelaminan. Namun karena sudah
banyak coretan-coretan yang terukir di pohon tersebut, sekarang pohon tersebut
diberi pagar pembatas agar pengunjung tidak dapat mendekat demi menjaga
kelestariannya.
Selain itu, kita juga dapat meihat vihara, klenteng, dan
kuli yang biasa digunakan masyarakat Cina untuk berdoa. Pulau ini akan ramai
didatangi oleh para pengunjung etnis Cina, baik dari dalam maupun luar negeri
pada saat perayaan Cap Go Meh atau 15 hari setelah perayaan Imlek.(kur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar