Kamis, 19 Februari 2015

Bermain Banana Boat di Danau Opi


Di Palembang juga ada lho tempat wisata air yang menyediakan permainan Banana Boat. Tepatnya berada di komplek perumahan Ogan Permata Indah atau yang sering disebut komplek OPI. Disana terdapat sebuah danau buatan (danau OPI) yang dijadikan salah satu objek wisata air yang ada di Palembang. Disanalah tempat yang menyediakan permainan Banana Boat.

Perahu karet berbentuk pisang yang ditarik dengan speedboat ini banyak digemari oleh masyarakat Palembang karena cukup menguji adrenalin, terutama bagi yang gak bisa berenang.hehe.. Permainan ini membuat kita terhempas ke air. Bukan cuma sekali, tapi bisa tiga sampai empat kali. Permainan ini lumayan menguras tenaga juga karena kita harus berusaha berenang dan naik kembali ke perahu setelah terjatuh ke air. Dijamin seru! Apalagi sama teman-teman atau keluarga. Tapi tenang aja, penyedia jasa bermain banana boat menyediakan pelampung dan seorang petugas yang siap membantu kita saat terjatuh ke air. Namun tetap harus hati-hati dan jangan lupa berdoa yaa.

Ada beberapa tips dari saya jika ingin bermain Banana Boat di danau OPI. Pertama, datanglah disore hari baik saat weekend ataupun dihari biasa, soalnya penyedia permainan Banana Boat biasanya baru buka di sore hari. Jangan takut pengunjungnya ramai, karena disana banyak kok yang menyediakan permainan Banana Boat sehingga kita tidak perlu mengantri lama. Kedua bawalah pakaian ganti luar dalam. Sebenarnya penyedia Banana Boat menyediakan pakaian ganti untuk bermain, namun ya pakaian seadanya saja, kurang cocok kalo mau foto-foto saat basah.. yang ketiga, tentunya kita mau dong momen bermain banana boat diabadikan lewat kamera.. nah kita  bisa menitipkan ponsel atau kamera ke salah satu petugas yang berada di speedboat buat diminatin tolong untuk ngambil foto-foto kita saat sedang bermain Banana Boat.

Untuk menikmati permainan ini, kita dikenakan biaya sekitar dari 20 ribu hingga 30 ribu per orang. Ada juga yang menawarkan jasa bermain Banana Boat dengan biaya 5 ribu per sekali jatuh. Untuk kapasitas biasanya lima sampai delapan orang. (kur)

Jumat, 06 Februari 2015

Masjid Muhammad Cheng Hoo Palembang


Saya suka banget dengan masjid-masjid yang didirikan di pinggir jalan, atau paling nggak mudah diakses dari jalan utama. Soalnya bisa jadi tempat persinggahan jika waktu solat telah tiba ketika kita sedang dalam perjalanan. Apalagi kalo masjidnya nyaman dan cool kayak masjid yang saya kunjungi kali ini.

Sore ini kebetulan saya sedang berada di sekitaran Pasar Induk. Pas banget masuk waktu ashar, saya langsung teringat kalo disini ada masjid dengan paduan kultur budaya China, Melayu, dan Nusantara. Namanya Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho Sriwijaya Palembang atau biasa disebut sebagai Masjid Cheng Ho Palembang. Masjid ini berlokasi di Perumahan Amen Mulia, Jakabaring, Palembang. Gak jauh dari Pasar Induk. Walau agak masuk ke dalam, namun menaranya yang kokoh sudah terlihat dari pinggir jalan. Saya pun langsung berkunjung kesana.

Oh ya, masjid Cheng Ho Palembang merupakan salah satu dari 3 Masjid Cheng Ho yang sudah berdiri di Indonesia, dua yang lain berada di Surabaya dan Pasuruan. Denger-denger dari orang yang sudah berkunjung ke dua masjid Cheng Hoo lainnya, Masjid Cheng Ho Palembang merupakan Masjid Cheng Ho terbesar.

Pertama kali melihat Masjid ini, kita akan langsung disuguhkan dengan pemandangan menawan dari perpaduan antara corak Melayu dan Tionghoa. Warnanya yang merah cerah menambah keindahan masjid yang memiliki arsitektur yang kental dengan etnis China ini.

Kata pengurus masjidnya, masjid ini didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus Pembina Iman Tauhid Islam d/h Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumatera Selatan yang diketuai oleh H. A. Afandi serta tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang.

Seusai solat, saya menyempatkan diri untuk mengelilingi masjid. Ternyata banyak juga pengunjung yang saya kira menyengajakan mampir bukan hanya untuk solat, namun juga untuk berwisata dan mengabadikan moment ketika mereka berada disini.(kur)

Selasa, 03 Februari 2015

Balab Mobil RC, Hobi yang menjadi Hiburan Warga Palembang


Ketika saya melintas di Jl. Pangeran Ratu Jakabaring Palembang, gak sengaja saya melihat banyak orang yang sedang asyik menyaksikan balap Mobil Remote Control (RC). Bunyi raungan mesinnya yang keras dan nyaring membuat saya tertarik untuk mampir dan ikut menyaksikan aktivitas disana. Bila dari dekat ternyata gak kalah seru dengan balap mobil aslinya.

Beberapa pehobi mobil RC terlihat saling mengadu kemahiran mengendalikan mobil balapnya di trek buatan yang dirancang khusus dengan sejumlah rintangan. Beberapa anak bertugas membetulkan posisi mobil di dalam arena jika mobil RC yang sedang bertanding terbalik atau keluar jalur.

Komunitas mobil balap RC yang ada di Palembang rutin berkumpul di arena balapan yang terletak di jalan Pangeran Ratu, tepat disimpang RS.Bari. Mereka beradu balap tiap sore di akhir pekan. Beberapa mobil RC beradu balap di arena ini, sementara pemilik yang mengendalikan mobil tersebut berada di panggung yang terletak di samping arena. Balapan mobil RC ini menjadi tontonan gratis bagi pengendara yang melewati jalan Pangeran Ratu Jakabaring. (kur)